Tuesday, 26 May 2015

Inilah 5 Gejala Stres pada Tubuh yang Sering Disepelekan



wajah sedih
Setiap orang merasakan stres. Rutinitas yang itu-itu saja, masalah dalam karir, urusan keluarga, maupun problem dalam hubungan dapat membuat kita terserang stres. Kita tidak perlu jatuh sakit atau mengalami gangguan psikis berat untuk dikatakan stres, bahkan tanda-tanda fisik kecil bisa saja merupakan gejala stres.

Ya, stres tidak hanya mempengaruhi kondisi kejiwaan dan emosi kita, ia juga berpengaruh nyata terhadap kondisi fisik kita. Stres yang kita alami merangsang tubuh untuk memproduksi kortisol, suatu hormon yang menurunkan kinerja sistem hormon, persyarafan, pencernaan, bahkan sistem rangka. Akibatnya, muncullah berbagai tanda fisik, mulai dari jerawat hingga nyeri punggung. Karena sifatnya yang ringan, kita sering tidak menyangka bahwa gangguan-gangguan tersebut adalah pertanda stres. Berikut adalah 5 gejala stres pada tubuh yang sering diremehkan.


Jerawat dan Ruam

          Ketika kita mulai mengalami stres, hormon dalam tubuh yang disebut androgen diproduksi dalam jumlah berlipat. Kulit kita sangatlah sensitif terhadap perubahan kadar hormon androgen dalam tubuh sehingga mungkin timbul jerawat ketika kita sedang stres atau tertekan. Terusik dengan jerawat-jerawat yang mengganggu? Usahakan untuk tidak memencet maupun menggaruknya karena bisa menyebabkan infeksi. Selain itu, saat sedang mengalami stres, bekas luka akibat jerawat akan lebih sukar hilang, yang tentunya bisa merusak keindahan kulit wajah. Lebih baik, hubungi ahli dermatologi untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Pastikan juga untuk tidak menggunakan kosmetik yang dapat menyumbat pori-pori ketika jerawat-jerawat pada wajah mulai muncul.

          Selain jerawat, munculnya ruam pada kulit juga bisa disebabkan oleh stres. Sebagaimana dijelaskan di awal, stres dapat mempengaruhi sistem imun. Akibatnya, kulit lebih rentan terserang ruam dan eksim yang disebabkan oleh infeksi pada kulit.


Mata Berkedut

          Mata berkedut adalah kejang ringan pada otot di sekitar mata yang berlangsung selama beberapa menit. Para ahli tidak yakin mengapa stres bisa menyebabkan mata berkedut, namun hubungan antara keduanya sudah lama diketahui.

          Ketika mulai muncul kejang di sekitar mata, berusahalah untuk rileks, pejamkan mata dan tarik nafas dalam-dalam. Tahan nafas selama 7 detik, kemudian hembuskan selama 8 detik. Ulangi sebanyak 4 kali sambil memberi pijatan ringan di area sekita mata yang kejang dengan ujung jemari. Air mata buatan juga dapat meringankan gejala ini sebab kondisi mata yang kering biasanya memperparah kejang pada mata. Satu yang perlu diingat, bila kejang merambat ke area lain pada wajah, segera hubungi dokter. Ini mungkin merupakan gejala gangguan lain yang lebih serius.


Sakit Perut

          Stres mental dapat menyebabkan gangguan pada saluran pencernaan dan kerap menimbulkan rasa sakit di perut, diare, mual, dan muntah. Hubungi dokter bila gejala tersebut muncul. Sebenarnya, solusi terbaik bagi gangguan pencernaan akibat stres adalah berolah raga secara teratur. Terdengar klise? Tapi begitulah faktanya. Ketika kita berolahraga tubuh melepaskan endorfin dalam jumlah besar yang dapat memperbaiki kondisi psikis dan pencernaan kita.


Sakit Punggung

Stres tentu saja mempengaruhi kondisi hormonal. Perubahan hormon saat stres bisa meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung. Akibatnya, otot-otot tubuh kita menjadi tegang. Bila terjadi terus-menerus, ketegangan otot bisa menimbulkan nyeri pada area punggung.

          Ketika punggung mulai terasa sakit, cobalah untuk melakukan stretching ringan, misalnya membungkuk, memutar leher dan bahu, dan meregangkan tangan. Usahakan juga untuk meluangkan waktu sejenak untuk berjalan-jalan santai disela kegiatan sehari-hari.


Rambut Rontok
         
          Sebagaimana kulit, rambut kita juga sangat sensitif terhadap perubahan kadar androgen. Kadar endrogen yang tinggi melemahkan folikel rambut sehingga rambut rawan rontok. Solusinya, hati-hati ketika menyisir rambut dan jangan menyisirnya terlalu sering. Gunakan pula sisir bergigi jarang untuk meminimalisir kerontokan rambut.



Baca juga: Ingin Lebih Fresh? Terapkan Cara Meditasi Sederhana Berikut Ini


         
         


Newer Post Older Post

    Share This

0 komentar:

Post a Comment

Terima kasih atas komentar Anda di blog kami. Komentar Anda akan kami moderasi terlebih dahulu.