Monday, 3 August 2015

7 Ketakutan Umum Para Wanita Hamil dan Alasan Mengapa Bunda Tidak Perlu Khawatir

kecemasan-dalam-kehamilan
    

           Bagi setiap wanita, kehamilan pasti menjadi salah satu saat paling membahagiakan. Sayangnya, banyak dari para wanita hamil dihantui rasa takut akan kesehatannya dan janin yang dikandungnya. Mulai dari ketakutan akan peristiwa keguguran, kelahiran prematur, hingga kekhawatiran bahwa bayinya mungkin akan lahir dalam kondisi tidak sempurna, semuanya menimbulkan kecemasan, bahkan menyebabkan stres. Apakah Bunda adalah salah satu di antaranya?

Sebenarnya, banyak dari kekhawatiran yang mengganggu para wanita di 9 bulan masa kehamilan tidaklah terbukti, dan semestinya dibuang jauh-jauh. Berikut 7 ketakutan umum para wanita yang sedang menjalani masa kehamilan berikut alasan medis mengapa Bunda tidak seharusnya cemas.   


Kematian Janin

            Ketakutan pertama yang sering menghantui para wanita yang sedang mengandung adalah keguguran. Menurut statistik, keguguran umumnya terjadi pada 10 hingga 12 minggu pertama kehamilan, dan hanya terjadi pada 1 dari 5 peristiwa kehamilan. Peluang terjadinya keguguran akan terus menurun seiring bertambahnya usia kehamilan. Jadi, bunda tidak perlu cemas.

            Pada umunya, peristiwa keguguran terjadi karena faktor genetis acak, sehingga tidak ada usaha pencegahan yang efektik baginya. Namun, kita bisa menurunkan peluang terjadinya kematian janin dengan menjauhi rokok dan menjaga berat badan tubuh yang sehat selama kehamilan. Selain itu, jangan pernah lewatkan sesi check up kehamilan dengan dokter kandungan. Bila Bunda merasakan nyeri atau mengalami pendarahan di awal kehamilan, konsultasikan dengan dokter untuk memastikan bahwa tidak ada masalah dengan kandungan Bunda.


Terjatuh Sehingga Janin Terluka

            Pada saat mengandung, keseimbangan tubuh Bunda menurun sehingga sangat rawan terjatuh. Haruskah kita mencemaskan kesehatan janin bila jatuh pada saat hamil?

Jawabannya adalah tidak. Janin dilindungi oleh otot perut, otot rahim, rangka, dan cairan ketuban yang menjaganya tetap aman di dalam kandungan. Kecemasan yang berlebihan akan membuat Bunda stres sehingga memicu kontraksi rahim, bahkan pecahnya kantong ketuban. Yang harus kita lakukan ketika terjatuh adalah tetap tenang, dan bila menemui tanda-tanda yang tidak biasa, semisal flek, rasa nyeri, atau berkurangnya pergerakan janin di dalam kandungan, segeralah menghubungi dokter.


Kelahiran Prematur

            Kelahiran prematur biasanya terjadi pada wanita yang memiliki riwayat melahirkan prematur, atau yang mengalami pendarahan atau pecahnya kantong ketuban. Kemungkinan kelahiran prematur bisa ditekan dengan menjaga berat badan yang sehat selama kehamilan dan melakukan pemeriksaan tekanan darah serta kadar gula secara teratur. Bila tidak ada riwayat melahirkan prematur, memiliki berat badan ideal, serta tidak ada riwayat gangguan kesehatan berat, peluang kelahiran prematur sangatlah kecil.


Ari-ari Menjerat Leher Janin

            Peristiwa yang satu ini memang lebih umum terjadi dibanding kematian janin atau kelahiran prematur, namun kita tidak perlu cemas. Di dalam rahim, terdapat cairan amnion yang menjadi pemisah antara ari-ari dan leher janin. Kecuali bila ari-ari melingkari leher janin beberapa kali, kasus langka ini mungkin dapat membahayakan janin.


Ketakutan Akan Persalinan

            Banyak sekali hal tentang persalinan yang membuat kita cemas, terutama ketika memasuki trimester akhir kehamilan, mulai dari rasa sakit yang hebat hingga kekhawatiran bahwa janin akan lahir sebelum sampai di rumah sakit.

Saat ini banyak metode yang dilakukan dokter untuk menjaga keselamatan ibu serta bayinya. Untuk mengatasi rasa sakit yang tak tertahankan, dokter biasanya memberikan anestesi lokal, anestesi total, maupun metode relaksasi dan pernafasan. Semuanya akan dilakukan  untuk menjaga Bunda tetap sehat serta melahirkan dengan selamat. Tak perlu cemas bila harus menggunakan anestesi atau metode lain untuk mengurangi rasa sakit. Ini adalah hal yang wajar dan tidak perlu membuat Bunda jengah.

Peristiwa bayi lahir sebelum tiba di rumah sakit juga tidak perlu dikhawatirkan. Menurut Mary Jane Minkin, M.D., seorang profesor di bidang obstetrik dan ginekologi, kecil sekali kemungkinan hal ini terjadi. Bahkan, ia berpendapat bahwa hal tersebut tidaklah nyata dan hanya terjadi di film-film. Jadi, tidak perlu cemas, ya, Bunda!


Operasi Caesar Darurat

            Operasi Caesar atau C-Section terjadi pada 30 hingga 35 persen persalinan. Akan tetapi, hanya sedikit dari presentase tersebut yang merupakan tindakan darurat. C-Section darurat hanya dilakukan bila detak jantung janin melemah selama 30 menit, bila plasenta terlepas dari dinding rahim, atau bila ada masalah dengan ketuban. Bila tidak, maka persalinan normal lebih diutamakan. Menurut Dr. Minkin, peluang terjadinya tindakan C-Section darurat hanyalah 1 hingga 2 persen dalam kondisi normal.


Bayi Mengalami Cacat Lahir

            Peristiwa cacat lahir hanya terjadi pada 3 hingga 4 persen bayi. Banyak dari peristiwa cacat lahir tidaklah dapat dicegah, namun peristiwa cacat lahir sangat jarang terjadi. Dewasa ini, dunia medis telah memiliki teknologi USG untuk mendeteksi adanya kelainan pada janin sedini mungkin, sehingga tidak ada yang perlu dicemaskan. Yang terpenting, jagalah pola hidup sehat selama kehamilan, misalnya menjauhi rokok, alkohol, dan obat-obatan terlarang untuk menjaga Bunda dan janin tetap sehat.


Kekhawatiran yang berlebihan bisa menyebabkan wanita hamil menjadi stres dan justru dapat mengganggu kesehatannya. Yang paling penting adalah menjaga pola makan sehat, istirahat cukup, berolahraga ringan setiap hari, serta melakukan check up kehamilan secara teratur ke dokter. Selain itu, buang pikiran negatif dan jaga keseimbangan fisik dan mental supaya tetap bugar selama kehamilan.
           
           



Newer Post Older Post

    Share This

0 komentar:

Post a Comment

Terima kasih atas komentar Anda di blog kami. Komentar Anda akan kami moderasi terlebih dahulu.