Apakah
cita-cita Anda sewaktu kecil? Beberapa dari kita mungkin dahulu bercita-cita
menjadi astronot, penemu obat kanker, atau ahli forensik. Cita-cita tersebut
tentu tidak mudah diwujudkan. Namun hebatnya, 4 ilmuwan wanita Indonesia ini berhasil mencapai prestasi yang
mengagumkan di bidang-bidang tersebut, bahkan hingga dikenal di mancanegara.
Berikut 4 ilmuwan wanita Indonesia yang berprestasi di
bidang IPTEK.
Sri Fatmawati (Penemu Obat kanker dari
Bahan Spons laut)
![]() |
Sri Fatmawati (sumber: website ITS) |
Wanita asal Sampang ini berhasil
menemukan potensi dari senyawa kimia dalam spons laut untuk digunakan sebagai
obat penyembuh beberapa penyakit, salah satunya kanker. Penelitiannya itu
membuatnya layak memperoleh beasiswa International Fellowships L'Oreal-UNESCO
For Women In Science pada tahun 2013.
Tak berhenti sampai di situ, ibu dari 2 putri ini pun
berhasil meraih penghargaan Internasional Early Chemistry Award pada tahun
2015. Karyanya berupa penemuan obat diabetes dari ekstrak berbagai macam
tumbuhan mengantarkannya meraih penghargaan tersebut. Puncaknya, ia pun menjadi
salah satu dari 5 peneliti terbaik dunia
yang meraih penghargaan The 2016 Elsevier Foundation Awards for Early
Career Women Scientists in the Developing World. Penyerahan anugerah ini telah
dilaksanakan pada tanggal 13 Februari 2016 lalu di Washington DC, Amerika
Serikat.
Pratiwi Pujilestari Sudarmono
(Astronot Wanita Pertama di Asia)
Hingga saat ini, tidak banyak orang
Asia yang berhasil menjadi seorang astronot. Yang cukup mengagumkan, astronot
pertama di Asia adalah seorang perempuan. Ya, dialah Pratiwi Pujilestari
Sudarmono, atau yang lebih dikenal sebagai Pratiwi Sudarmono. Wanita kelahiran
1952 ini pernah digadang-gadang untuk menduduki posisi spesialis muatan dalam
misi Wahana Antariksa NASA STS-61-H. Namun nasib berkata lain, misi ini
dibatalkan karena bencana meledaknya pesawat Challenger pada tahun 1986.
Kegagalan tak membuat ilmuwan wanita
ini surut. Ia yang juga peraih gelar Doktor di bidang biologi molekuler ini
kini aktif mengadakan penelitian tentang penyakit tifus dan TBC. Selain itu, ia
juga kerap berbagi pengalamannya tentang dunia keastronotan di beberapa negara.
Herawati Sudoyo (Penganalisa DNA
Forensik)
![]() |
Herawati Sudoyo (dua dari kanan) bersama delegasi Eijkman Institute Indonesia di University of Sidney (sumber: website University of Sidney) |
Herawati Sudoyo adalah wanita dibalik
terungkapnya pelaku bom bunuh diri di Bali dan Kedutaan Besar Australia pada
tahun 2004 lalu. Melalui metode analisa forensik dari DNA mitokondria, Hera
bersama Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) POLRI berhasil
mengidentifikasi pelaku bom tersebut dalam waktu kurang dari 2 minggu. Kerja
kerasnya ini membuatnya layak meraih penghargaan Habibie Award dan Australia
Alumni Award for Scientific and Research Innovation pada tahun 2008. Kini
wanita kelahiran 2 November 1951 ini menjabat sebagai Deputy for Fundamental
Research di Eijkman Institute Jakarta.
Eniya Listiani Dewi (Penemu Sumber
Energi Baru Ramah Lingkungan)
Eniya Listiani Dewi adalah peraih
penghargaan Habibie Award yang termuda hingga saat ini. Hasil karyanya yang
mengantarkan ibu tiga anak ini meraih penghargaan bergengsi tersebut adalah
penelitian tentang sel bahan bakar berbasis hidrogen. Sumber energi baru ini
tidak menghasilkan emisi kecuali air. Karenanya, ia adalah sumber energi baru yang
ramah lingkungan. Karyanya ini tergolong
langka dan telah dipublikasikan di 8 jurnal internasional serta mendapat
pengakuan dunia. Berkat penelitiannya tersebut, wanita kelahiran Magelang ini
telah menghasilkan beberapa paten serta meraih penghargaan dari Waseda
University dan Polymer Society Japan.
Inilah 4 ilmuwan wanita Indonesia yang telah meraih prestasi mengagumkan di
bidang IPTEK. Pencapaian-pencapaian mereka mampu menginspirasi kita untuk terus
belajar dan berkarya demi kemajuan bangsa. Ladies, siap menjadi wanita inspiratif berikutnya?
0 komentar:
Post a Comment
Terima kasih atas komentar Anda di blog kami. Komentar Anda akan kami moderasi terlebih dahulu.