Penelitian tentang kanker payudara telah dilakukan selama
bertahun-tahun. Akan tetapi, pada kenyataannya kita masih belum bisa mengetahui
secara pasti mengenai penyebab kanker payudara, begitu pula dengan cara
penyembuhannya yang paling efektif. Selama bertahun-tahun pula muncul berbagai
mitos mengenai kanker payudara. Berikut ulasan tentang mitos-mitos seputar kanker
payudara dan penjelasan medis tentangnya sebagaimana dilansir situs "Woman Health Info".
Memang benar, resiko kanker payudara
akan semakin besar dengan semakin bertambahnya usia seorang wanita. Akan
tetapi, bukan berarti seorang gadis belia tidak mungkin menderita kanker
payudara. Kanker payudara bisa terjadi pada wanita di segala usia. Tetaplah awas
terhadap gejala-gejalanya dan konsultasikan dengan tenaga medis profesional
bila menemukan tanda-tanda yang tidak biasa.
Mitos #2 –
Bila Tidak Ada Riwayat Keluarga, Kita Tidak Perlu Khawatir Terkena Kanker
Payudara
Kenyataannya, sebagian besar wanita
yang didiagnosa menderita kanker payudara tidak berasal dari keluarga dengan
riwayat kanker payudara. Hanya saja, bila salah satu anggota keluarga kitab
mengalami kanker payudara, resiko kanker payudara pada diri kita akan
meningkat.
Mitos #3 –
Kanker Payudara Selalu Berkaitan dengan gen BRCA1 dan BRCA2 yang Termutasi
Pernah mendengar kabar tentang
aktris asal Amerika Angelina Jolie yang menjalani profylactis mastectomi karena
didiagnosa memiliki gangguan pada gen BRCA1 dan BRCA2nya? Apakah sebenarnya
yang dimaksud dengan gen BRCA1 dan BRCA2 dan apa kaitan kedua gen tersebut
dengan kanker payudara?
Pertumbuhan dan fungsi tubuh manusia diatur oleh gen-gen,
salah satunya BRCA1 dan BRCA2. Kedua gen tersebut adalah gen yang berfungsi
untuk menekan tumor. Berbeda dengan gen-gen lain yang bisa memperbaiki dirinya
sendiri bila terjadi kerusakan, gen BRCA1 dan BRCA2 tidak bisa memperbaiki
dirinya bila mengalami gangguan terkait faktor genetis. Menurut American Cancer
Society, 90% hingga 95% wanita yang menderita kanker payudara memiliki riwayat
keluarga atau gen BRCA1 atau BRCA2 yang termutasi atau mengalami gangguan.
Akan tetapi, bukan
berarti, wanita yang memiliki gen BRCA1 dan BRCA2 yang normal tidak memiliki
resiko kanker payudara. Kita semua harus tetap waspada mengenai tanda-tanda
kanker payudara dan menerapkan pola hidup sehat.
Mitos #4 –
Kanker Payudara Hanya Terjadi pada Wanita dengan Lebih dari 1 Faktor Resiko
Sayangnya, pernyataan di atas
hanyalah mitos. Semua wanita, baik yang memiliki satu atau lebih, bahkan tanpa
faktor resiko yang sudah terdiagnosis sebenarnya tetap memiliki resiko mengidap
kanker payudara. Bahkan, kaum adam pun juga memiliki resiko terkena kanker
mematikan ini.
Mitos #5 –
Kanker Payudara dapat Dicegah dengan Obat-obatan
Meskipun telah tersedia obat-obatan
anti-esterogen yang disebut “Tamoxifen” yang diklaim mampu mencegah kanker
payudara, penyabab pasti kanker ganas ini belum diketahui, termasuk cara
pencegahannya. Satu-satunya cara paling efektif untuk bebas dari kanker
payudara adalah deteksi dini dan penanganan media yang tepat.
Mitos #6 –
Wanita yang Menjalani Mammogram Selama Bertahun-tahun Memiliki Resiko yang
Lebih Besar
Sebagian wanita khawatir bila resiko
terkena kanker payudara akan meningkat bila mereka terkena radiasi berlebihan
akibat menjalani mammogram selama bertahun-tahun. Faktanya, mammogram tidak
akan meningkatkan resiko kanker, selama dilakukan sesuai prosedur yang
ditetapkan.
Mitos #7 –
Menyusui Meningkatkan Resiko Kanker Payudara
Sebenarnya, yang terjadi adalah
sebaliknya. Menyusui dapat menurunkan kadar esterogen dalam tubuh seorang
wanita. Karenanya, semakin sering kita menyusui, resiko kita terkena kanker
payudara akan semakin menurun. Bahkan, sebuah penelitian yang diterbitkan di
American Journal of Clinical Nutrition menunjukkan bahwa wanita yang memiliki
tiga anak dan menyusui lebih dari 31 bulan, akan memiliki resiko kanker
payudara yang menurun hingga 91%.
Newer Post
Older Post
0 komentar:
Post a Comment
Terima kasih atas komentar Anda di blog kami. Komentar Anda akan kami moderasi terlebih dahulu.