Para wanita yang bekerja pasti menemukan berbagai tantangan
dalam karir. Katakanlah Anda adalah seorang pekerja kantoran maupun sedang
menjalankan usaha pribadi, berbagai rintangan dan tantangan harus kita hadapi
untuk mencapai level yang lebih tinggi dalam pekerjaan yang kita tekuni.
Seringkali, masalah dan tantangan yang kita hadapi membuat antusiasme dan
motivasi yang awalnya kuat, menjadi menurun dan melemah. Gairah dan semangat
yang awalnya menggebu berganti dengan kecemasan, kekhawatiran, dan rasa frustasi.
Tak jarang pula perasaan-perasaan negatif tersebut begitu mendominasi hingga
akhirnya kita gagal meng-handle
masalah dalam pekerjaan atau tugas kantor yang harusnya diselesaikan dengan
baik.
Bagaimanakah penjelasan mengenai menurunnya motivasi tersebut
secara psikologis? Dan bagaimanakah cara
memelihara motivasi supaya tetap terjaga ketika menemui masalah dalam karir?
Berikut pendapat Paula Jones, seorang hypnotherapist kliknis dari North
Yorkshire, Inggris mengenai motivasi dalam karir dan tips untuk memeliharanya.
Mengapa Motivasi Saya Melemah?
Pada saat memulai usaha atau baru
saja menerima tugas penting di kantor, kita mungkin memandang tantangan
tersebut sebagai sesuatu yang menggairahkan. Kita begitu yakin dengan diri
sendiri dan merasa optimis bahwa kita akan menyelesaikan tugas dan menjalankan
bisnis kita dengan baik. Sayangnya, kita mungkin tidak menyadari bahwa
pekerjaan atau bisnis kita tidak akan selamanya mudah dan “bebas hambatan”.
Ketika masalah mulai muncul, kita baru menyadari bahwa tugas atau bisnis ini
mungkin terlalu sulit untuk kita selesaikan, dan akibatnya... motivasi jadi
melemah dan kita pun mulai menyerah.
Pada awalnya kita mungkin merasa
berada di puncak, bahwa kita dipercaya oleh atasan untuk menyelesaikan tugas
penting, atau ketika kita menjalankan bisnis yang terbilang potensial. Dan
ketika kita menghadapi realitas... kenyataan seringkali tak seindah khayalan.
Berbagai masalah dan rintangan yang tidak kita bayangkan sebelumnya biasanya
menjadi faktor yang dapat membunuh semangat dan motivasi kita.
Namun ini bukanlah masalah. Semua
orang pernah menghadapi problem semacam ini. Yang perlu kita lakukan adalah
menyadari dan berdamai dengan perasaan tersebut, sehingga kita dapat melihat
melalui masalah-masalah yang tampaknya berat untuk mencari langkah-langkah
solusinya.
Berdamai dengan Rasa Takut
Rasa putus asa, kecemasan, dan rasa
frustasi tentu menjadi hambatan dalam menyelesaikan pekerjaan kita, sehingga
motivasi kita menurun. Sebenarnya, semua perasaan negatif tersebut berasal dari
1 induk, yaitu rasa takut. Dalam
bahasa Inggris rasa takut diterjemahkan
dalam istilah“Fear”, yang merupakan
akronim dari “False Evidence Appearing
Real” (informasi salah yang tampak seperti kenyataan, red). Dengan kata lain, ketakutan membuat segala pikiran buruk yang
sebenarnya bukan fakta menjadi seakan-akan nyata dan benar adanya. Ketakutan
bahwa pekerjaan atau bisnis ini terlalu sulit dan tidak akan berhasil kita
jalankan, adalah perasaan yang seharusnya kita buang jauh-jauh. Dengan
demikian, kita akan memutus rantai pikiran negatif yang sering membuat motivasi
“melempem”.
Solusinya adalah Bersikap Praktis
Setelah mengenyahkan rasa takut yang
muncul, langkah selanjutnya adalah menganalisa hal-hal yang kita perlukan untuk
menyelesaikan masalah kita. Berikut beberapa pertanyaan yang harus kita cari
jawabannya untuk membangkitkan kembali mood
dan motivasi kita:
- Langkah apa yang harus kita ambil untuk menyelesaikan pekerjaan kita?
- Apakah kita dapat menyelesaikan semua tugas kita sendiri?
- Apa akibatnya bila kita gagal menyelesaikan beberapa komponen dalam pekerjaan tersebut?
- Apakah kita membutuhkan sejumlah dana untuk menyelesaikan pekerjaan kita? Bila ya, kira-kira berapa banyak?
Ajukan pertanyaan-pertanyaan tersebut untuk menemukan sebab
menurunnya motivasi kita dan bagaimana cara menumbuhkannya kembali. Cari juga pertanyaan-pertanyaan
lain yang berkaitan. Semakin banyak pertanyaan yang terjawab, akan semakin
mudah bagi kita untuk menemukan solusi dari problem yang kita hadapi. Bila kita
tidak dapat menyelesaikan semuanya sendiri, jangan menyerah dan segera minta
bantuan dari orang lain yang bersedia menolong.
Cari Sumber Motivasi
Motivasi tidak selalu berupa
sejumlah uang. Kenali diri kita untuk mengetahui apa yang dapat menjadi sumber
motivasi dalam karir. Apakah memang uang? Ataukah kita termasuk orang yang suka
menyenangkan orang lain dan memenuhi ekspektasi mereka untuk memperoleh
penghargaan? Apakah Anda termasuk orang yang suka “menjadi bos untuk diri
sendiri” dan memiliki banyak quality time
untuk keluarga? Apakah Anda senang bila ide-ide Anda dihargai?
Ketika kita sudah mengenali motivasi
kita, lakukan segalanya dengan penuh ketekunan. Akan tetapi, tidak perlu memaksakan
diri mengerjakan segalanya sendirian bila kita membutuhkan bantuan orang lain.
Letakkan motivasi-motivasi tersebut sebagai pijakan untuk menjaga semangat
tetap on.
Pentingnya Time Management
Tanpa manajemen waktu yang baik
motivasi akan mudah sekali menurun. Aturlah jadwal, target, dan progres yang
harus Anda penuhi dengan penuh kesadaran. Bial perlu, umumkan target Anda
tersebut, supaya ada yang mengingatkan kita bila motivasi mulai kendur.
Motivasi eksternal biasanya bekerja lebih efektif daripada hanya mengandalkan
motivasi internal. Bila kita memaksa untuk menjaga motivasi sendiri hingga
pekerjaan selesai, besar kemungkinan kita akan kembali down bila menemuai hambatan, sehingga akan mulai muncul
kekhawatiran dan rasa frustasi.
Perasaan gamang mungkin masih
meliputi diri kita. Kita mungkin berfikir, “Ah, bagaimana kalau saya gagal?”
Akan tetapi, cobalah untuk berfikir sebaliknya, “Bagaimana kalau cara ini
bekerja dan saya berhasil membuat pencapaian baru dalam karir?”
Buatlah plan B bila menemui
kegagalan dan tetaplah optimis. Go for
it, Ladies!
0 komentar:
Post a Comment
Terima kasih atas komentar Anda di blog kami. Komentar Anda akan kami moderasi terlebih dahulu.