Perceraian
tentu bukanlah impian semua orang, tak hanya bagi pasangan yang memutuskan
untuk bercerai, melainkan juga bagi anak-anak yang orangtuanya berpisah. Salah
satu tugas utama bagi orangtua yang memutuskan untuk berpisah adalah menemukan
cara mengasuh buah hati berdua, tanpa membuat mereka merasakan dampak buruk
sebuah perceraian. Memang tidak mudah, namun dengan kerjasama yang solid antara
kedua orangtua, hal ini bukanlah tidak mungkin untuk diwujudkan.
Kembangkan Komunikasi Positif
Menjalin komunikasi yang baik antar
orangtua merupakan salah satu hal yang paling utama. Tempatkan diri Anda dan mantan
pasangan sebagai sepasang rekan bisnis, dimana mengasuh buah hati adalah
bisnisnya. Karena itu, perhatikan cara kita dalam berkomunikasi. Pastikan Anda
tetap berhubungan dengan santun dan penuh hormat, antara lain dengan menjaga
nada bicara, bersikap fleksibel bila memungkinkan, dan mau mendengar pendapat
mantan istri/suami.
Menyamakan Aturan
Sinergikan persepsi tentang
bagaimana kita akan mendidik anak. Sangatlah penting untuk menerapkan aturan
yang konsisten baik di rumah ayah atau ibu. Ini tidak berarti bahwa ayah dan
ibu harus memiliki aturan yang sama persis. Hanya saja, usahakan supaya si
kecil merasakan harapan yang sama mengenai kedisiplinan, tanggung jawab, dan
sikap positif. Hormati pula sanksi tertentu yang diterapkan mantan pasangan
kepada si kecil ketika ia melanggar aturan. Misalnya, bila si kecil tidak
diperbolehkan nonton TV di rumah salah satu orang tua, terapkan pula sanksi
tersebut ketika buah hati sedang bersama Anda.
Perhatikan Kebutuhan Fisik dan Mental Anak
Pastikan kedua orangtua hadir secara
fisik dan psikis untuk ananda. Kedua orang tua perlu terlibat langsung di
keseharian si kecil. Utamakan kesehatan, pendidikan, dan kebutuhan finansialnya
dengan membuat kesepakatan yang dipatuhi kedua belah pihak. Ketika si kecil
sakit, buatlah giliran membawanya ke dokter, atau pergilah bersama bila
memungkinkan. Pastikan pihak sekolah mengetahui kondisi keluarga Anda, sehingga
mereka bisa lebih memahami kondisi psikis si kecil. Buatlah juga catatan yang
rinci mengenai biaya-biaya yang harus ditanggung bersama tentang kebutuhan
anak.
Ketika Anak-anak Harus Berpindah Rumah
Ingatkan si kecil sehari sebelum ia
harus pergi ke tempat orangtua yang lain. Bergantung pada usia si kecil, bantu
ia bersiap-siap untuk memastikan tidak ada benda penting yang tertinggal. Satu
yang perlu diingat, usahakan jangan menjemput si kecil ke tempat ayah/ibunya,
melainkan tunggu hingga ia diantarkan ke rumah Anda. Hal ini penting supaya
kita tidak mengganggu saat-saat kebersamaan si kecil dengan orangtua yang lain.
Ketika si kecil tiba di rumah kita,
mulailah dengan kegiatan-kegiatan yang membuatnya tenang, misalnya membaca buku
beesama. Bila si kecil tampaknya membutuhkan waktu untuk sendiri dan
membiasakan dirinya, beri ia ruang untuk itu. Untuk membuat si kecil merasa
lebih nyaman, usahakan menyediakan benda-benda penting, misalnya peralatan
mandi dan piyama di kedua rumah. Siapkan pula hal-hal yang menyenangkan untuk
si kecil setiap kali akan datang ke rumah kita, misalnya masakan spesial atau
kegiatan yang bisa dilakukan berdua.
Ketika Terjadi Perbedaan
Tetaplah berkomunikasi dengan santun
dan penuh respek. Jangan beradu mulut di depan anak-anak, sekalipun Anda sedang
dalam keadaan emosi. Ungkapkan pandangan-pandangan Anda untuk didiskusikan
secara terbuka dengan pasangan tanpa melibatkan anak-anak. Bila tidak juga
tercapai kesepakatan, gunakan pihak ketiga, misalnya konselor keluarga atau
teman yang bisa menjadi mediator. Selain itu, usahakan untuk tidak
membesar-besarkan masalah dan kembangkan sikap kompromi untuk hal-hal yang
bukan prinsip.
0 komentar:
Post a Comment
Terima kasih atas komentar Anda di blog kami. Komentar Anda akan kami moderasi terlebih dahulu.