Hmm.. susu!
Siapa yang bisa menolak kelezatan minuman yang satu ini? Susu adalah salah satu
minuman yang dipercaya memiliki manfaat besar besar bagi kesehatan dan memiliki
rasa yang enak. Ia pun dapat menambah kelezatan berbagai makanan semisal cake,
kukis, pasta, dan lain sebagainya.
Yang cukup mengejutkan, konsumsi susu masyarakat Indonesia
ternyata terbilang rendah di antara negara-negara ASEAN, yaitu sekitar 12 liter
per kapita per tahun. Negara-negara tetangga, seperti Malaysia dan Thailand
memiliki tingkat konsumsi susu yang lebih tinggi, yaitu 36 liter per kapita per
tahun dan 22 liter per kapita per tahun.
Susu memang kaya akan nutrisi,
termasuk kandungan protein dan kalsiumnya yang sangat tinggi. Akan tetapi,
konsumsi susu juga memiliki beberapa dampak negatif, mulai dari masalah jerawat
hingga meningkatnya resiko kanker. Karenanya, konsumsi susu dapat dibilang memiliki
baik sisi plus maupun minus bagi kesehatan. Apa sajakah efeknya? Simak
ulasan berikut ini.
Plus #1: Minuman Kaya Kalsium
Setelah usia 30 tahun, tulang kita
menjadi lebih rawan keropos. Hanya ada satu solusi untuk masalah ini, yaitu
perbanyak asupan kalsium. Di sinilah susu seringkali dianggap sebagai pahlawan.
Minuman lezat ini memang sangat kaya akan kalsium, sehingga dapat menghindarkan
kita dari osteoporosis dan pengeroposan tulang. Kalsium yang terkandung di
dalam susu memang lebih mudah diserap tubuh dibanding yang terkandung di dalam
bahan makanan lain. Maka tak heran bila susu disebut sebagai sumber kalsium
yang terbaik.
Sekedar tips, tingkatkan juga asupan
makanan yang kaya akan vitamin D. Vitamin D dapat meningkatkan penyerapan
kalsium oleh tubuh kita, karenanya ia sangat efektif untuk diasup bersama
makanan kaya kalsium.
Negatif #1: Susu dan Kulit Berminyak
Susu adalah bahan makanan yang
banyak mengandung hormon alami mirip testosteron. Karena itu, susu dapat memicu
kelenjar minyak, termasuk yang ada di area sekitar wajah. Bila kita banyak
mengkonsumsi susu, wajah akan menjadi lebih berminyak dan rentan terhadap berbagai
gangguan, misalnya jerawat dan komedo. Akan tetapi, efek susu bagi kulit wajah
bisa berbeda-beda pada setiap orang, tergantung kondisi kulit kita.
Positif #2: Sumber Alami Probiotik
Probiotik adalah bakteri “sehat”
yang hidup di dalam saluran pencernaan kita. Ia memiliki peran penting untuk
menjaga sistem pencernaan kita tetap sehat. Susu sendiri adalah makanan kaya
probiotik, sehingga dapat meningkatkan kesehatan sistem pencernaan dan
melancarkan buang air besar. Selain susu, probiotik juga banyak terkandung di
dalam bahan makanan lain semisal tempe, kecap, nata de coco, dan miso.
Negatif #2: Susu dapat Picu Kanker?
Sebuah penelitian yang dilakukan
oleh ilmuwan Swedia mengungkap bahwa mengkonsumsi lebih dari 1 gelas susu
setiap harinya dapat meningkatkan resiko kanker ovarium hingga dua kali lipat.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Harvard University membuktikan bahwa
konsumsi susu lebih dari 2 porsi saji setiap harinya dapat meningkatkan resiko
kanker prostat hingga 34%. Selain itu, hormon alami yang terkandung dalam
segelas susu dapat memicu produksi insulin, salah satu hormon yang merupakan
makanan dari sel-sel kanker.
Positif #3: Mengendalikan Hasrat
Ngemil
Minum susu bikin gendut? Mungkin hal
ini tidak sepenuhnya benar. Sebuah penelitian yang dilakukan di Swedia
membuktikan bahwa orang yang sedikit atau tidak mengkonsumsi susu selama 12
tahun atau lebih, lebih rentan terhadap obesitas. Penyebabnya adalah kandungan
protein dan lemak dalam susu yang keduanya lebih lambat dicerna oleh tubuh dibanding
zat-zat lain. Akibatnya kita cenderung merasa kenyang setelah mengkonsumsi susu
dan keinginan ngemil pun menjadi lebih terkendali.
Negatif #3: Penggemar Susu Rawan
penyakit Kardiovaskular
Berbeda dengan kandungan kalsium di
dalam susu yang mudah diserap tubuh, lemak hewani yang terkandung di dalamnya
ternyata lebih sulit dicerna. Kandungan lemak jenuh ini dapat menyebabkan
penyakit jantung bila dikonsumsi secara berlebihan. Selain susu murni, produk
susu seperti es krim, yogurth, mentega, dan keju juga memiliki kadar lemak
jenuh yang tinggi sehingga hanya boleh dikonsumsi dalam jumalh terbatas.
Nah, itulah beberapa dari dampak
positif dan negatif mengkonsumsi susu. Pada hakikatnya, semua makanan akan
berakibat baik bila diasup secara bijak dan bisa menimbulkan kerugian bila
dikonsumsi berlebihan. Karenanya, kita harus lebih selektif memilih bahan
makanan, terlebih untuk menu harian keluarga tercinta.
0 komentar:
Post a Comment
Terima kasih atas komentar Anda di blog kami. Komentar Anda akan kami moderasi terlebih dahulu.