Tuesday, 14 June 2016

Inilah Hubungan Obesitas dengan Siklus Menstruasi



           Bila kita pergi ke dokter untuk memeriksa siklus menstruasi yang tidak teratur, biasanya dokter akan menyoroti faktor stres, terutama bila tidak ada gangguan kesehatan yang terdeteksi. Padahal, haid yang tidak teratur terkadang dipengaruhi faktor lain, yaitu berat badan. Berat badan yang terlalu tinggi maupun terlalu rendah dapat menyebabkan gangguan pada siklus menstruasi. Berikut penjelasan mengenai hubungan antara berat badan wanita dengan siklus mentruasi berdasarkan penjelasan dari Prof. Dr. Gayane Dolyan Descornet pada situs Women Health and Lifestyle. 


Hubungan Berat Badan Wanita dan Proses Ovulasi

            Hati-hati bagi Anda yang sedang merencanakan kehamilan, obesitas ternyata dapat mempengaruhi terjadinya disfungsi ovulasi. Berat tubuh yang berlebihan akan meningkatkan konsentrasi esterogen sehingga mengganggu ovulasi. Kelebihan esterogen dapat mengganggu keseimbangan horomon antara otak dan ovarium, berdampak pada terlambat atau tidak terjadinya ovulasi. Sebaliknya, berat badan yang kurang pada wanita juga dapat menyebabkan gangguan hormonal, yang berimbas pada berhentinya siklus haid. Kedua hal ini bisa diatasi dengan obat-obatan. Meskipun demikian, mengontrol berat badan ideal tetaplah menjadi cara paling efektif.

Obesitas  dan Premenstrual Syndrome (PMS)

            Bukan hanya berat badan yang dapat mempengaruhi siklus menstruasi, siklus haid juga dapat mempengaruhi terjadinya peningkatan berat badan. Ini seringkali terjadi pada masa pramenstruasi. Premenstrual Syndrome atau populer dengan istilah PMS adalah gejala-gejala tertentu yang terjadi pada masa pramenstruasi, yang disebabkan oleh perubahan hormonal. Beberapa gejala seperti retensi air, payudara yang sedikit bengkak, dan nafsu makan yang meningkat dapat berpengaruh pada berat badan. Karena itulah banyak wanita yang mengalami kenaikan bobot menjelang menstruasi.

Nafsu Makan Bertambah Menjelang Haid

            Beberapa dari kita mungkin merasakan perubahan nafsu makan menjelang haid. Hal ini normal, karena menjelang menstruasi tubuh membutuhkan lebih banyak kalori untuk metabolisme tubuh yang meningkat. Jadi pada hakikatnya, pada masa pramenstruasi tubuh menyesuaikan asupan makanan yang masuk dengan kebutuhan tubuh yang sedang meningkat. Kabar baiknya, ini tidak akan mempengaruhi berat badan secara signifikan, karena kalori yang masuk akan langsung digunakan oleh tubuh.

Siklus Menstruasi dan Retensi Air

Retensi air atau berkumpulnya air di dalam tubuh seringkali menjadi faktor yang menyebabkan peningkatan berat badan menjelang menstruasi. Akan tetapi, peningkatan berat badan akibat retensi air biasanya tidak berlangsung lama, ia akan hilang setelah haid selesai. Untuk mencegahnya, kurangilah asupan makanan yang mengandung sodium dan perbanyak minum air putih. Olahraga teratur, terlebih selama menstruasi juga dapat berpengaruh positif bagi kesehatan tubuh, termasuk mencegah peningkatan berat badan.



            Berat badan yang kurang ideal ternyata dapat berpengaruh terhadap siklus menstruasi, bahkan dapat mengganggu proses ovulasi. Cara paling efektif untuk mencegahnya adalah dengan menjaga pola makan, olahraga teratur, dan menerapkan pola hidup sehat. Salam sehat, Ladies!
Newer Post Older Post

    Share This

0 komentar:

Post a Comment

Terima kasih atas komentar Anda di blog kami. Komentar Anda akan kami moderasi terlebih dahulu.