Bila kita pergi ke dokter untuk
memeriksa siklus menstruasi yang tidak teratur, biasanya dokter akan menyoroti
faktor stres, terutama bila tidak ada gangguan kesehatan yang terdeteksi.
Padahal, haid yang tidak teratur terkadang dipengaruhi faktor lain, yaitu berat
badan. Berat badan yang terlalu tinggi maupun terlalu rendah dapat menyebabkan
gangguan pada siklus menstruasi. Berikut penjelasan mengenai hubungan antara
berat badan wanita dengan siklus mentruasi berdasarkan penjelasan dari Prof.
Dr. Gayane Dolyan Descornet pada situs Women
Health and Lifestyle.
Hubungan Berat Badan Wanita dan Proses Ovulasi
Hati-hati bagi Anda yang sedang
merencanakan kehamilan, obesitas ternyata dapat mempengaruhi terjadinya
disfungsi ovulasi. Berat tubuh yang berlebihan akan meningkatkan konsentrasi
esterogen sehingga mengganggu ovulasi. Kelebihan esterogen dapat mengganggu
keseimbangan horomon antara otak dan ovarium, berdampak pada terlambat atau
tidak terjadinya ovulasi. Sebaliknya, berat badan yang kurang pada wanita juga
dapat menyebabkan gangguan hormonal, yang berimbas pada berhentinya siklus
haid. Kedua hal ini bisa diatasi dengan obat-obatan. Meskipun demikian,
mengontrol berat badan ideal tetaplah menjadi cara paling efektif.
Obesitas dan Premenstrual Syndrome (PMS)
Bukan hanya berat badan yang dapat
mempengaruhi siklus menstruasi, siklus haid juga dapat mempengaruhi terjadinya
peningkatan berat badan. Ini seringkali terjadi pada masa pramenstruasi.
Premenstrual Syndrome atau populer dengan istilah PMS adalah gejala-gejala tertentu
yang terjadi pada masa pramenstruasi, yang disebabkan oleh perubahan hormonal.
Beberapa gejala seperti retensi air, payudara yang sedikit bengkak, dan nafsu
makan yang meningkat dapat berpengaruh pada berat badan. Karena itulah banyak
wanita yang mengalami kenaikan bobot menjelang menstruasi.
Nafsu Makan Bertambah Menjelang Haid
Beberapa dari kita mungkin merasakan
perubahan nafsu makan menjelang haid. Hal ini normal, karena menjelang
menstruasi tubuh membutuhkan lebih banyak kalori untuk metabolisme tubuh yang
meningkat. Jadi pada hakikatnya, pada masa pramenstruasi tubuh menyesuaikan
asupan makanan yang masuk dengan kebutuhan tubuh yang sedang meningkat. Kabar
baiknya, ini tidak akan mempengaruhi berat badan secara signifikan, karena kalori
yang masuk akan langsung digunakan oleh tubuh.
Siklus Menstruasi dan Retensi Air
Retensi air atau berkumpulnya air di dalam tubuh seringkali
menjadi faktor yang menyebabkan peningkatan berat badan menjelang menstruasi.
Akan tetapi, peningkatan berat badan akibat retensi air biasanya tidak
berlangsung lama, ia akan hilang setelah haid selesai. Untuk mencegahnya,
kurangilah asupan makanan yang mengandung sodium dan perbanyak minum air putih.
Olahraga teratur, terlebih selama menstruasi juga dapat berpengaruh positif
bagi kesehatan tubuh, termasuk mencegah peningkatan berat badan.
Berat badan yang kurang ideal
ternyata dapat berpengaruh terhadap siklus menstruasi, bahkan dapat mengganggu
proses ovulasi. Cara paling efektif untuk mencegahnya adalah dengan menjaga
pola makan, olahraga teratur, dan menerapkan pola hidup sehat. Salam sehat,
Ladies!
Newer Post
Older Post
0 komentar:
Post a Comment
Terima kasih atas komentar Anda di blog kami. Komentar Anda akan kami moderasi terlebih dahulu.