Menyampaikan
berita duka pada buah hati tidaklah mudah. Setuju, Bunda? Berita kematian orang
terkasih atau berita perceraian dapat membuat anak-anak sedih, bahkan trauma.
Dengan beberapa persiapan, menyampaikan berita duka pada si kecil bisa menjadi
lebih mudah dan minim goncangan. Simak tipsnya, ya!
Tenangkan Diri
Sebelum
mengungkapkan berita duka pada anak, pastikan Bunda melakukan persiapan. Salah
satu persiapan yang penting adalah memeriksa kondisi emosional kita. Sebagai
orang dewasa, kitapun merasakan kesedihan serta kekecewaan, dan karena anak-anak
adalah pribadi yang sangat cerdas, mereka akan menangkap dengan mudah
emosi-emosi negatif tersebut. Karenanya, berhenti dulu sejenak dan tenangkan
diri. Bila ingin melepaskan emosi semisal menangis, lakukan dulu ketika Bunda
sedang sendirian. Menumpahkan emosi saat menyampaikan berita duka pada buah
hati berpotensi membuatnya lebih sedih dan terluka.
Hadapi Reaksi Si Kecil
Anak-anak
memiliki respon berbeda terhadap berita duka, bergantung pada kepribadian
masing-masing individu. Siapkan cara untuk menetralisir perasaan anak karena
mereka mungkin saja menangis ataupun marah. Ini adalah wajar. Setiap anak
membutuhkan waktu untuk menyerap berita duka, sebaik apapun ia disampaikan.
Rencanakan Bagaimana Akan Mengatakannya
Rencanakan
dahulu setiap poin yang ingin Bunda sampaikan pada si kecil. Usahakan
mengungkapkannya dengan cara yang sederhana, namun penuh empati. Jangan lupa
katakan bahwa setiap berita duka yang kita sampaikan bukanlah kesalahannya dan
bahwa kita tidak dapat mengubah hal yang sudah terjadi untuknya, betapapun kita
mencintainya.
Tentukan Timing
Untuk
mengungkapkan berita tidak menyenangkan pada si kecil, sebaiknya pilih waktu
dimana kita tidak harus melakukan kegiatan lain atau pergi ke suatu tempat.
Sebagaimana disebuatkan sebelumnya, anak-anak membutuhkan waktu untuk menyerap
berita yang akan kita sampaikan. Beri waktu lebih untuk berdiskusi dan menjawab
berbagai pertanyaan si kecil yang pasti muncul.
Harus Siap untuk Mendengar
Tidak
hanya beberapa jam, mungkin si kecil butuh waktu beberapa hari untuk
benar-benar tenang. Ia mungkin masih menanyakan banyak hal ketika bersama Bunda.
Pahamilah bahwa anak-anak memiliki nalar yang masih sederhana sehingga mereka
tidak selalu bisa dengan cepat menerima berita duka. Siaplah menjadi pendengar
yang baik. Jawablah pertanyaan-pertanyaan mereka dengan sabar dan penuh
perhatian.
Siapkan Lingkungan Sekitar
Satu
lagi yang perlu dilakukan adalah membagi berita duka tersebut pada orang-orang
yang sering berhubungan dengan si kecil, misalnya pihak sekolah, keluarga
besar, dan teman-teman dekat kita. Mengapa itu penting? Menyampaikan kepada
pihak sekolah bahwa Anda baru saja bercerai, misalnya, akan membuat pihak sekolah
lebih memahami kondisi emosianal si kecil. Ingatkan pihak sekolah bahwa si
kecil mungkin akan menjadi lebih pendiam dan agak susah berkonsentrasi di
kelas. Sampaikan pula bahwa Bunda menunggu kabar tentang kondisi si kecil selama
di sekolah, supaya bisa ditindaklanjuti di rumah.
Hal
buruk pasti terjadi. Berita duka tidaklah dapat dihindarkan. Kuatkan diri Bunda
menghadapi setiap yang terjadi supaya dapat memberi perhatian khusus pada
perasaan dan kondisi emosi buah hati. Dengan begitu rasa tertekan dan trauma
pada si kecil bisa dicegah.
sip sip...ini sudah cakeeppp blog muu mbakkk... tips nya juga okeee #sambil mengingat, apa aku dulu ngelakuin semua tips itu juga??
ReplyDeleteMakasih mba Agustina.. share url blognya doong, biar saya bisa kunjungi balik :-D
Delete