Saturday, 23 July 2016

6 TIPS BERBAGI BERITA DUKA DENGAN ANAK


menyampaikan berita duka pada anak


Menyampaikan berita duka pada buah hati tidaklah mudah. Setuju, Bunda? Berita kematian orang terkasih atau berita perceraian dapat membuat anak-anak sedih, bahkan trauma. Dengan beberapa persiapan, menyampaikan berita duka pada si kecil bisa menjadi lebih mudah dan minim goncangan. Simak tipsnya, ya!

Tenangkan Diri

            Sebelum mengungkapkan berita duka pada anak, pastikan Bunda melakukan persiapan. Salah satu persiapan yang penting adalah memeriksa kondisi emosional kita. Sebagai orang dewasa, kitapun merasakan kesedihan serta kekecewaan, dan karena anak-anak adalah pribadi yang sangat cerdas, mereka akan menangkap dengan mudah emosi-emosi negatif tersebut. Karenanya, berhenti dulu sejenak dan tenangkan diri. Bila ingin melepaskan emosi semisal menangis, lakukan dulu ketika Bunda sedang sendirian. Menumpahkan emosi saat menyampaikan berita duka pada buah hati berpotensi membuatnya lebih sedih dan terluka.

Hadapi Reaksi Si Kecil

            Anak-anak memiliki respon berbeda terhadap berita duka, bergantung pada kepribadian masing-masing individu. Siapkan cara untuk menetralisir perasaan anak karena mereka mungkin saja menangis ataupun marah. Ini adalah wajar. Setiap anak membutuhkan waktu untuk menyerap berita duka, sebaik apapun ia disampaikan.

Rencanakan Bagaimana Akan Mengatakannya

            Rencanakan dahulu setiap poin yang ingin Bunda sampaikan pada si kecil. Usahakan mengungkapkannya dengan cara yang sederhana, namun penuh empati. Jangan lupa katakan bahwa setiap berita duka yang kita sampaikan bukanlah kesalahannya dan bahwa kita tidak dapat mengubah hal yang sudah terjadi untuknya, betapapun kita mencintainya.

Tentukan Timing

            Untuk mengungkapkan berita tidak menyenangkan pada si kecil, sebaiknya pilih waktu dimana kita tidak harus melakukan kegiatan lain atau pergi ke suatu tempat. Sebagaimana disebuatkan sebelumnya, anak-anak membutuhkan waktu untuk menyerap berita yang akan kita sampaikan. Beri waktu lebih untuk berdiskusi dan menjawab berbagai pertanyaan si kecil yang pasti muncul.

 
Harus Siap untuk Mendengar

            Tidak hanya beberapa jam, mungkin si kecil butuh waktu beberapa hari untuk benar-benar tenang. Ia mungkin masih menanyakan banyak hal ketika bersama Bunda. Pahamilah bahwa anak-anak memiliki nalar yang masih sederhana sehingga mereka tidak selalu bisa dengan cepat menerima berita duka. Siaplah menjadi pendengar yang baik. Jawablah pertanyaan-pertanyaan mereka dengan sabar dan penuh perhatian.

Siapkan Lingkungan Sekitar

            Satu lagi yang perlu dilakukan adalah membagi berita duka tersebut pada orang-orang yang sering berhubungan dengan si kecil, misalnya pihak sekolah, keluarga besar, dan teman-teman dekat kita. Mengapa itu penting? Menyampaikan kepada pihak sekolah bahwa Anda baru saja bercerai, misalnya, akan membuat pihak sekolah lebih memahami kondisi emosianal si kecil. Ingatkan pihak sekolah bahwa si kecil mungkin akan menjadi lebih pendiam dan agak susah berkonsentrasi di kelas. Sampaikan pula bahwa Bunda menunggu kabar tentang kondisi si kecil selama di sekolah, supaya bisa ditindaklanjuti di rumah.


            Hal buruk pasti terjadi. Berita duka tidaklah dapat dihindarkan. Kuatkan diri Bunda menghadapi setiap yang terjadi supaya dapat memberi perhatian khusus pada perasaan dan kondisi emosi buah hati. Dengan begitu rasa tertekan dan trauma pada si kecil bisa dicegah.
           



  
Newer Post Older Post

    Share This

2 comments:

  1. sip sip...ini sudah cakeeppp blog muu mbakkk... tips nya juga okeee #sambil mengingat, apa aku dulu ngelakuin semua tips itu juga??

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih mba Agustina.. share url blognya doong, biar saya bisa kunjungi balik :-D

      Delete

Terima kasih atas komentar Anda di blog kami. Komentar Anda akan kami moderasi terlebih dahulu.